Kita dalam bergaul atau pun sosialisasi baik di lingkungan rumah atau tempat kerja, sering menghadapi berbagai karakter, salah satunya karakter negatif dan sering kita merasa putus asa untuk
menghadapinya, untuk itu perlu memahami seluk beluk karakter dan kepibadianya di lingkungan kita agar tetap kondusif. Berikut ini adalah karakter-karakter negatif yang akan kita jumpai di pada lingkungan sekolah di antaranya :
Tipe Locomotive
Seorang bertipe Locomotive
cenderung untuk menyalurkan sikap negatifnya, mulai dari marah hingga frustrasi
ke orang lain. Sikapnya cenderung autocratic atau diktator, memberi perintah
atau bossy. Orang seperti ini menginginkan segala sesuatu berjalan sesuai
dengan caranya, dan tidak mau mendengarkan opini dari orang lain.
Solusi menghadapi orang dengan tipe
ini adalah jangan ikut emosional. Bicarakan pada atasan mengenai bagaimana
perilaku rekan kerja tersebut mempengaruhi kinerja Anda. Sampaikan bagaimana
komunikasi seharusnya berjalan. Selain itu, kita juga harus tegas dengan orang
tipe Locomotive ini.
Tipe Perfectionist
Seorang yang perfeksionis ingin
mengerjakan semuanya dengan sempurna, dan standar itu tidak hanya diterapkan
pada dirinya, melainkan kepada orang lain juga. Jadi, ketika sesuatu tidak
sempurna, maka sikapnya jadi negatif. Bahkan, jika mendekati sempurna pun
baginya tidak cukup.
kita mungkin pernah merasa menjadi
karyawan yang berhasil mencatatkan kinerja sempurna, mencapai target tinggi,
namun tidak dinilai bagus oleh atasan. Atasan kita ini mungkin termasuk
kategori perfeksionis. Mereka beranggapan bahwa kinerja sempurna masih dapat dicapai,
sehingga ia masih merasa tidak puas.
Masalahnya, mereka yang bertipe
perfeksionis ini berpotensi mengakibatkan orang lain jadi tertekan untuk
mengikuti standar sempurnanya. Oleh karena itu, Anda tidak perlu mengambil
serius kata-katanya. Yang penting, Anda berhasil mencapai kinerja yang baik
sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan, meskipun tidak sempurna.
Tipe Ice Person
Ice Person adalah orang yang sangat
tidak menyukai perubahan, sekecil apapun itu. Ketika terjadi perubahan, maka
sikapnya negatif. Ia tidak mengekspresikan secara langsung pendapatnya yang
menentang perubahan, hanya saja ia tidak akan ikut mengimplementasikan jika ada
perubahan.Mereka yang bertipe Ice Person
lebih suka status quo, karena itu merupakan comfort zone bagi mereka.
Solusi menghadapi orang seperti ini adalah melibatkan orang ini langsung dengan perubahan, supaya tingkat penolakan mereka berkurang. Tujuannya adalah dengan membiasakan mereka terhadap perubahan, dan supaya mereka melihat bahwa perubahan ini menuju ke sesuatu yang lebih baik. Trik lainnya adalah perkenalkan perubahan secara bertahap dan perlahan, jangan tiba-tiba.
Solusi menghadapi orang seperti ini adalah melibatkan orang ini langsung dengan perubahan, supaya tingkat penolakan mereka berkurang. Tujuannya adalah dengan membiasakan mereka terhadap perubahan, dan supaya mereka melihat bahwa perubahan ini menuju ke sesuatu yang lebih baik. Trik lainnya adalah perkenalkan perubahan secara bertahap dan perlahan, jangan tiba-tiba.
Tipe Not-My-Job
Orang dengan tipe Not-My-Job ini
menyalurkan energi negatif dengan menolak aktivitas, tugas, atau pekerjaan
apapun yang tidak termasuk dalam job description mereka. Bahkan, mereka menolak
untuk melakukan aktivitas-aktivitas sederhana seperti mengangkat telepon,
ataupun dimintai tolong sedikit.
Biasanya, ini terjadi pada orang
yang punya suatu ketidakpuasan dalam pekerjaannya, entah itu masalah
kompensasi, masalah relationship di kantor, hingga masalah perkembangan diri.
Oleh karena itu, solusinya mungkin Anda bisa memberikan training ataupun
perkembangan yang sesuai dengan keinginannya. Namun, untuk memastika akar
permasalahan Anda perlu berdiskusi langsung dengannya.
Tipe Rumormonger
Orang bertipe Rumormonger
menyebarkan sikap negative dengan menyebarkan rumor dan gossip, karena dengan
demikian ia merasa bahwa dirinya penting. Ia makin merasa penting jika cerita
yang dibuat atau disebarnya semakin luas dan memperoleh respon dari orang lain.
Rumor yang sering ditiupkannya antara lain terkait dengan manajer senior, gaji
orang lain, gosip guru, dan lainnya.
Solusi yang terbaik menghadapi
orang seperti ini adalah dengan menyediakan fakta dan informasi yang dibutuhkan
orang lain. Misalnya, di kantor Anda sedang bertiup gosip guru atau kepsek, maka segera
lakukan klarifikasi, supaya mereka tidak punya alasan untuk mendengarkan si
rumor ini.
Tipe Pessimist
Seorang yang
bertipe Pessimist memandang dunia ini bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Ia
merasa bahwa dunia selalu membalikkan badan terhadapnya. Apapun yang terjadi,
sebagaimana baiknya, ia tetap memandang segala sesuatu dari kacamata negatif.
Misalnya, seorang karyawan yang memperoleh promosi, namun ia bukannya senang,
malah tertekan karena memandangnya sebagai beban pekerjaan yang semakin berat.
Solusi menghadapi orang bertipe
Pessimist ini memang cukup sulit, karena sulit mengubah sikap yang sudah
tertanam kuat dalam diri seseorang, bahkan sudah menjadi karakter. Kita harus
terus berfokus untuk membiasakannya selalu memandang sesuatu secara positif.
Ini tidak bisa dilakukan secara singkat, melainkan harus berulang-ulang kali,
sehingga secara bertahap sikap pesimisnya kian memudar.
Tipe Uncommited
Seorang yang bertipe Uncommited
tidak pernah melakukan pekerjaannya dengan serius, sehingga seringkali menjadi
hambatan bagi orang lain yang bekerja dengannya. Baginya, pekerjaan adalah
prioritas yang belakangan, sehingga ia melakukan pekerjaannya seminimal
mungkin. Tidak ada tekad kuat dalam dirinya untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan tepat waktu. Akibatnya, ketika deadline maka rekan kerja dan tim yang
kelimpungan, dan seringkali pekerjaan tim tertunda karena dia.
Untuk mengatasinya, maka Anda harus
mengklarifikasi secara terus menerus mengenai tujuan, standard an ekspektasi
yang diharapkan terhadap si Uncommited ini. Orang seperti ini juga membutuhkan
control yang baik terhadap progress dari pekerjaannya.
Tipe Criticizer
Ketika kita merasa sedang kreatif
menyalurkan ide-ide yang bermunculan di kepala, mungkin Anda akan menghadapi
seorang Criticizer yang kerjanya selalu mengkritik. Seorang criticizer selalu
berusaha untuk menyatakan ketidaksetujuan terhadap apapun yang kita sampaikan.
Ia akan mencoba mencari-cari kesalahan dan kekurangan, tanpa memberikan
feedback yang positif.
Seorang criticizer biasanya hanya
focus pada mengkritik, namun kritiknya tidak terlalu spesifik, dan seringkali
tidak rasional. Oleh karena itu, kita bisa menantang seorang criticizer untuk
berdebat mengenai contoh, fakta ataupun argumen yang mendukung ketidaksetujuan
mereka. Biasanya, ia akan kesulitan dalam mengkritik kita, karena kritiknya
tidak mendasar. Jika kita punya argument yang kuat, maka tentunya tidak akan
jadi masalah bagi kita
Tipe Crybaby
Crybaby adalah tipe orang yang
terus mengeluh jika hal yang diinginkannya tidak terjadi, atau sesuatu tidak
berjalan seperti rencananya. Jika ia bilang A, maka orang lain harus melakukan
A dengan tepat. Jika tidak, maka ia akan langsung bersikap negatif, seperti
menggerutu, mengeluh bahkan mengurung diri sendiri. Seorang crybaby tidak bisa
bekerja dalam tekanan yang kuat, ia merasa seluruh dunia melawan dirinya.
Seorang crybaby membutuhkan
lingkungan kerja yang positif, oleh karena itu jangan pernah bosan untuk
memberikan dorongan kepadanya. Seorang crybaby membutuhkan motivasi secara
konsisten. Mereka juga tidak bisa bekerja dalam tekanan yang tinggi, oleh
karena itu jangan memberi tuntutan yang terlalu besar.
Tipe Sacrificer
Seorang sacrificer adalah orang
yang datang paling pagi, namun pulang paling larut malam. Ia bersedia untuk
menyelesaikan pekerjaan apapun yang Anda minta kepadanya. Hanya saja,
sebenarnya ia sendiri mengeluh dan tidak mengerjakannya dengan sepenuh hati.
Biasanya, orang seperti ini punya masalah pribadi, dan menjadikan pekerjaan
sebagai tempat pelariannya. Masalah utamanya adalah ia merasa bahwa dia punya
kontribusi yang besar, namun kurang dihargai.
Menghadapi orang seperti ini, maka
Anda harus rajin memberikan feedback yang positif, terutama mengenai
penghargaan kita terhadap kontribusi dan kerja kerasnya. Hal ini penting,
karena orang seperti ini butuh pengakuan dan penghargaan supaya sikapnya
positif.
Tipe Self-Castigator
Seorang dengan tipe Self-Castigator
adalah orang yang kecewa terhadap dirinya sendiri, sehingga sikapnya kemudian
negative. Ia kecewa terhadap kondisi yang dihadapinya, mulai dari penampilan,
status social dan ekonomi, pendidikan, karir, hingga kinerjanya. Orang seperti
ini punya persepsi yang rendah terhadap dirinya sendiri. Jika sesuatu berjalan
tidak lancar, maka ia akan menganggap bahwa itu adalah kesalahannya.
Orang dengan tipe self-castigator
membutuhkan semangat dari sekitarnya. Kepercayaan dirinya perlu ditingkatkan.
Seandainya terjadi masalah dan dia merasa paling bertanggung jawab padahal
tidak, tunjukkan fakta-fakta yang menunjukkan bahwa masalahnya bukan dari dia.
Sekian karakter negatif yang kita temui di lingkungan sekolah tempat kita bekerja. semua ini dilakukan agar kita behati-hati dalam berinteraksi. selanjutnya kita merasa nyaman dan aman dalam menjalankan aktifitas kita di lingkungan sekolah. mudah-mudahna bermanfaat
Referensi :
Buku Managing Workplace Negativity karya Gary Topchik.
Referensi :
Buku Managing Workplace Negativity karya Gary Topchik.
0 komentar:
Posting Komentar