1. Waktu
pelaksanaannya adalah setelah shalat isya sampai sebelum waktu shubuh.
(Berdasarkan HR. al-Bukhari dan Muslim dari 'Aisyah). Tetapi yang paling
baik adalah pada sepertiga akhir malam (Berdasarkan HR. Ahmad, Muslim,
Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Jabir).
2. Shalat tahajud boleh dikerjakan secara berjamaah (berdasarkan HR. Muslim dari Ibnu 'Abbas), dan boleh juga dilakukan sendirian.
3. Diawali
dengan shalat iftitah dua rakaat. (Berdasarkan HR. Muslim, Ahmad dan
Abu Daud dari Abu Hurairah). Adapun cara melaksanakan shalat iftitah
adalah sebagai berikut:
a. Sebelum membaca al-Fatihah pada rakaat pertama, membaca do'a iftitah:
سُبْحَانَ اللهِ ذِي الْمَلَكُوْتِ وَالْجَبَرُوْتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ
"Subhaanallaahi dzil-malakuuti wal-jabaruuti wal-kibriyaa’i wal 'adzamah". Artinya: “Maha suci Allah, Dzat yang memiliki kerajaan, kekuasaan, kebesaran, dan keagungan.”
b. Hanya membaca surat al-Fatihah (tidak membaca surat lain) pada tiap rakaat. (Berdasarkan HR. Abu
Daud dari Kuraib dari Ibnu 'Abbas). Adapun bacaan lainnya seperti;
bacaan ruku’, i'tidal, sujud dan lainnya sama seperti shalat biasa.
c. Shalat iftitah boleh dilakukan secara berjamaah maupun sendiri-sendiri. (Berdasarkan HR ath-Thabrani dari Hudzaifah bin Yaman)
4. Setelah
itu, melaksanakan shalat sebelas rakaat. Beberapa hadis Nabi Muhammad
saw menjelaskan bahwa shalat tahajud bisa dilaksanakan dengan berbagai
cara, di antaranya adalah:
a. Melaksanakan empat rakaat + empat rakaat + tiga rakaat (4 + 4 + 3 = 11 rakaat). (Berdasarkan HR. Al-Bukhari dari 'Aisyah)
b. Dua
rakaat iftitah + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat +
dua rakaat + satu rakaat (2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 1 = 13 rakaat). (Berdasarkan HR. Muslim dari 'Aisyah).
5. Pada
shalat witir, hendaknya membaca surat al-A'la setelah al-Fatihah pada
rakaat pertama, surat al-Kafirun pada rakaat kedua, dan al-Ikhlas pada
rakaat yang ketiga. Setelah salam, sambil duduk membaca:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ (3x)
“Subhanal-malikil-qudduus.” (3x)
Artinya: “Maha Suci (Allah), Dzat Yang Maha Kuasa dan Yang Maha Suci.”,
dengan mengeraskan dan memanjangkan pada bacaan yang ketiga, lalu membaca:
رَبِّ الْمَلائِكَةِ وَالرُّوحِ
“Rabbil-malaaikati war-ruuh”.
Artinya: “Yang Menguasai para malaikat dan ruh.”
(Berdasarkan
HR. al-Baihaqi, juz 3/ no. 4640; Thabrani, juz 8/ no. 8115; Daruqutni,
juz 2/ no. 2, dari Ubay bin Ka'ab. Hadis ini dikuatkan oleh 'Iraqi)
6. Membaca do'a.
Di antara do'a-do'a yang dibaca Rasulullah Saw. adalah:
a. Berdasarkan hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu 'Abbas:
اللَّهُمَّ
اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَفِي سَمْعِي نُورًا
وَعَنْ يَمِينِي نُورًا وَعَنْ يَسَارِي نُورًا وَفَوْقِي نُورًا وَتَحْتِي
نُورًا وَأَمَامِي نُورًا وَخَلْفِي نُورًا وَاجْعَلْ لِي نُورًا.
Artinya: “Ya
Allah, berikanlah di dalam hatiku cahaya, di dalam penglihatanku
cahaya, di dalam pendengaranku cahaya. Dan (berikanlah) cahaya dari
sebelah kananku, cahaya dari sebelah kiriku, cahaya dari atasku, cahaya
di bawahku, cahaya di depanku, cahaya di belakangku, dan berikanlah
cahaya pada seluruh tubuhku.”
b. Berdasarkan riwayat Muslim dari 'Aisyah:
اللَّهُمَّ
أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا
أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ.
Artinya: “Ya
Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, dan dengan
keselamatan-Mu dari siksa-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari (siksa)-Mu.
Aku tidak dapat lagi menghitung pujian yang ditujukan kepada-Mu. Engkau
adalah sebagaimana pujian-Mu terhadap diri-Mu sendiri.”
c. Berdasarkan hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu 'Abbas:
اللَّهُمَّ
لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ
أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ
السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ
الْحَقُّ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ
وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ اللَّهُمَّ
لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ
أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِي مَا
قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ
إِلَهِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ.
Artinya: “Ya Allah, hanya bagi-Mu segala pujian, Engkau cahaya (penerang) langit dan bumi. Hanya bagi-Mu segala pujian, Engkau Penegak langit dan bumi. Hanya bagi-Mu segala pujian, Engkau Yang Mengatur langit dan bumi beserta isinya. Engkau adalah Dzat yang haq. Janji-Mu adalah benar. Firman-Mu adalah benar. Perjumpaan dengan-Mu adalah benar. Surga adalah nyata. Neraka adalah nyata. Para nabi adalah benar. Hari kiamat adalah nyata. Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berserah diri. Hanya kepada-Mu aku beriman. Hanya kepada-Mu aku bertawakal. Hanya kepada-Mu aku kembali. Hanya atas pertolongan-Mu aku berjuang. Hanya kepada-Mu aku mohon keadilan. Maka ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang aku lakukan secara sembunyi-sembunyi dan yang terang-terangan. Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau.”
Doa-doa tersebut bisa dibaca ketika sujud, setelah membaca shalawat pada tasyahud akhir, atau ketika selesai shalat.
0 komentar:
Posting Komentar