Cerita rakyat
adalah golongan cerita yang hidup dan berkembang secara turun temurun
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Disebut cerita rakyat karena cerita
ini hidup di kalangan rakyat dan hampir semua lapisan masyarakat mengenal
cerita itu. Cerita rakyat milik masyarakat bukan milik seseorang. Cerita rakyat
biasanya disampaikan secara lisan oleh tukang cerita yang hafal alur ceritanya.
Itulah sebabnya cerita rakyat disebut sastra lisan. Cerita disampaikan oleh
tukang cerita sambil duduk-duduk di suatu tempat kepada siapa saja, anak-anak
dan orang dewasa.( Djamaris 1993
: 15)
Dalam sebuah cerita rakyat
terdapat beberapa unsur yang mendukung cerita tersebut,unsur-unsur yang mendukung tersebut antara lain :
1.
1. Tema
Tema adalah Gagasan, ide, atau pikiran utama yang
mendasari suatu cerita disebut tema. Atau gampangnya, tema adalah sesuatu yang
menjadi dasar cerita, sesuatu yang menjiwai cerita, atau sesuatu yang menjadi
pokok masalah dalam cerita. Tema merupakan jiwa dari seluruh bagian cerita.
Karena itu, tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita. Tema ada yang
dinyatakan secara eksplisit (disebutkan) dan ada pula yang dinyatakan secara
implisit (tanpa disebutkan tetapi dipahami).
2) Amanat
Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin
disampaikan oleh pengarang melalui karyanya. Sebagaimana tema, amanat dapat
disampaikan secara implisit yaitu dengan cara memberikan ajaran moral atau
pesan dalam tingkah laku atau peristiwa yang terjadi pada tokoh menjelang cerita
berakhir, dan dapat pula disampaikan secara eksplisit yaitu dengan penyampaian
seruan, saran, peringatan, nasehat, anjuran, atau larangan yang berhubungan
dengan gagasan utama cerita.
3) Tokoh
Tokoh adalah orang yang mengalami peristiwa-peristiwa
dalam berbagai peristiwa cerita. Pada umumnya tokoh berwujud manusia, namun
dapat pula berwujud binatang atau benda yang diinsankan. Ada dua macam tokoh
dalam sebuah cerita, yaitu :
- Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.
- Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.
4) Watak
Watak
adalah sifat, perangai, kelakuan tokoh.
5) Alur (Plot)
Alur adalah urutan atau rangkaian peristiwa dalam cerita.
Alur dapat disusun berdasarkan dua hal, yaitu:
- Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus. Dimana cerita bergerak dari suatu titik dan kemudian berkembang sampai klimaks dan akhir atau penyelesaian cerita tersebut
- Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur. Cerita dimulai dari suatu situasi yang merupakan akibat dari runtutan peristiwa sebelumnya. Penceritaan bergerak mundur mengurai setiap peristiwa yang menjadi penyebab situasi akhir tersebut.
- Berdasarkan urutan waktu terjadinya.
- Berdasarkan hubungan sebab akibat.
- Berdasarkan tema cerita. Alur yang demikian disebut alur tematik. Dalam cerita yang beralur tematik, setiap peristiwa seolah-olah berdiri sendiri. Kalau salah satu episode dihilangkan cerita tersebut masih dapat dipahami.
6). Latar (setting)
Latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang
berkaitan dengan waktu, ruang, suasana, dan situasi terjadinya peristiwa dalam
cerita. Latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok:
a.
Latar tempat, mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam
sebuah cerita.
b.
Latar waktu, berhubungan dengan masalah ‘kapan’ terjadinya peristiwa-peristiwa
yang diceritakan dalam sebuah cerita.
c.
Latar sosial, mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat
di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial bisa mencakup
kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara
berpikir dan bersikap, serta status sosial.
d.
Latar Suasana
adalah
penjelasan mengenai suasana pada saat peristiwa terjadi. Latar suasana dapat
berupa suasana menegangkan, lucu, bahagia, sedih, haru ataupun duka.
0 komentar:
Posting Komentar