Banyak orang gagal bukan karena tidak punya potensi dan kemampuan, tetapi Kegagalan sering terjadi akibat kesalahan konsep diri. Sadarilah bahwa Allah menciptakan manusia berbeda satu sama lainnya dan memiliki keunikan tersendiri. Sehingga kenalilah diri sendiri dan janganlah meniru orang lain yang penting adalah jujur pada diri sendiri, sadari tujuan, keinginan, kekuatan dan kelemahan diri. Apa yang telah saya lakukan untuk memaksimalkan kemampuan saya ? apa yang telah saya lakukan untuk membantu mengerjakan semua yang saya bisa? Tetapkan standar internal anda dalam rangka menjadi sosok manusia yang dicita-citakan, sosok aktifis yang tangguh, sosok manusia penuh girah..
PEMAKNAAN ISTILAH KONSEP DIRI DAN KONSEP DIRI SEORANG MUSLIM.
Konsep diri sering diidentikan dengan istilah penghargaan diri (self esteem) yang sebenarnya sudah ada sejak lahir dengan fitrahnya seperti bayi yang polos dan self esteem kita berkembang seiring berkembangnya interaksi dengan orang lain. Dale Carnegie (1993:31) mengartikan sebagai “suatu gabungan-suatu montase- dari semua gambaran mental yang anda ambil untuk diri anda – gambaran fikiran tentang bagaimana anda bertingkah laku.” Definisi self esteem yang diungkapkan seorang psikolog, Dr. Palladino (1994) secara lengkap mendefinisikan sebagai :
a. Kepercayaan terhadap diri sendiri.
b. Kemampuan untuk melihat posisi diri dunia ini secara realistis dan optimis
c. Keyakinan akan kemampuan dalam membuat perubahan dan menghadapi tantangan hidup.
d. Kapasitas untuk memahami kelemahan diri dan berusaha memperbaiki diri
e. Pengetahuan tentang dri sendiri serta penerimaan akan pengetahuan tersebut.
f. Kemampuan untuk mengakui keunikan diri dan berbangga terhadap apa yang membuat diri kita unik
g. Keperacayaan akan nilai diri dan penghargaan akan kemampuan yang dimiliki
h. Kepercayaan tentang apa yang kita dapat lakukan, cara pandang positif dan keyakinan diri untuk melakukan sesuatu yang baru.
i. Kemampuan untuk untuk menggali dan menerapkan keterampilan dalam prilaku positif
j. Pemahaman bahwa kita berharga bagi diri sendiri dan orang lain
k. Mengetahui siapakah saya ?, Apa yang saya dapat lakukan serta bagaimanakah memproyeksikan pengetahuan ini lewat tindakan nyata.
l. Mencintai diri sendiri, bagimanapun juga penampilan diri dimiliki
m. Menyukai diri sendiri, menghargai diri sendiri dan mau mengahadapi resiko dan kegagalan yang mungkin menghadang.
n. Menerima diri saya apa adanya dan memiliki kekuatan untuk mendesain kehidupan yang saya inginkan.
Bagaimana dengan Konsep diri ?
Konsep diri seorang muslim penulis artikan sebagai: “Suatu potensi yang dimiliki manusia sebagai mahluk pribadi dan mahluk social dalam mengkomunikasikan dengan permasalahan hidup melalui pencerahan spiritual, kepribadian dan pengolahan daya fikir sehingga memantapkan pola tindakan secara benar dan bisa mengsinergikan dengan aktifitas sehari-hari secara seimbang antara pekerjaan, organisasi dan pergaulannya dengan manusia lainnya dalam kerangka nilai Islami” Atau bisa juga bisa diartikan sebagai nilai-nilai yang mampu merubah dan memberikan kekuatan pribadi sehingga bisa tetap survival dalam mempertahankan keimanannya dan fiqrahnya dan siap menerima perbedaan dengan fiqrah lainnya tanpa menghujat tapi tidak toleransi dengan penyimpangan dan tidak merasa paling benar tapi bersifat tegas mempertahankan sesuatu yang prinsifil (qoth’i) dan tetap menjalin ukhuwah walau berbeda prinsip dengan kita.
KONSEP DIRI RENDAH = SELF ESTEEM RENDAH
Seringkali kita memandang diri kita rendah dan tak berguna. Cara pandang negative terhadap diri sendiri dan selalu diiringi persepsi negative terhadap orang lain, adalah cirri rendahnya self esteem alias penghargaan diri.
Bahaya kurangnya self esteem yang rendah akan memicu dua sikap ekstrim yang merugikan.
Pertama, sikap pasif yaitu tidak tegas dalam melakukan berbagai tindakan akibata adanya rasa takut membuat orang lain tersinggung, merasa diperintah atau merasa digurui yang akan membuat mereka membenci dan mengucilkan kita. Padahal ketegasan adalah kunci kedisiplinan yang merupakan modal penting bagi keberhasilan diri dan aktifitas kita.
Kedua sikap agresif, memaksakan gagasan, tidak mau menerima masukan dari orang lain dan cenderung mengundang perdebatan disbanding penyelesaian masalah. Padahal sikap menentang dan mengabaikan ide-iide orang lain berarti menghambatkan tercapainya keputusan yang tepat dan akurat. Juga berarti merugikan dri sendiri, orang lain dan organisasi dimana kita ingin tetap eksis didalanya.
Ciri-ciri konsep diri yang rendah
1. Kesalahan persepsi terhadap diri sendiri dibandingkan orang lain : anggapan bahwa orang lain lebih baik penampilannya, lebih cemerlang idenya, lebih diperhatikan banyak orang dan akhirnya kita merasa tertinggal jauh dan untuk merubahnya tidak mampu akhirnya tidak punya keinginan untuk berubah atau menrima tantangan.
2. Koncep diri yang rendah dipengaruhi cara berfikir tentang persepsi orang lain terhadap anda : penuh prasangka dengan apa yang dibicarakan teman tentang diri anda, kritikan dianggap sebagai cemoohan, iri hati dan usaha menjatuhkan diri anda dimuka public, akhirnya tidak pernah mempercayai orang lain, apalagi berintropeksi terhadap apa yang telah dilakukan.
BAGAIMANAKAH MEMBANGUN SELF ESTEEM ?
1. Belajar menyukai diri sendiri.
Menyukai diri sendiri bukan berarti sombong tapi selalu memiliki perasaan positif dan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Bukan berarti malas melainkan menorong diri kita untuk terus berjuang untuk menjadi pribadi yang sholeh secara emosional maupun secara spiritual.
2. Kembangkan pemikiran positif
Cara berfikir kita mengendalikan hidup kita. Bila kita berfikir sesuatu dapat terjadi maka itu akan terjadi karena tindakan kitalah yang membuatnya terjadi. Pemikiran positif inilah mendorong sikap optimis, berjiwa pememang, keberanian mengahdapi tantangan dan resiko.
3. Perbaiki kualitas hubungan interpersonal.
Disaat kita krisis kepribadian seperti minder, tidak berguna, pesimistis, maka dukungan orang lain sangat dibutuhkan. Bersilaturahmilah, tingkatkan keakraban dengan teman dan saudara kita dan mintalah kritk dan tausiyah akan mendorong kita memahami apa yang harus segera dibenahi. Berorganisasilah, kita adakan dapat wawasan dan menmukan figure positif, kehangatan hubungan sosisal sehingga meningkatkan semangat hidup.
4. Bersikap proaktif.
Proaktif berarti berani mengambil tanggungjawab dan tidak menyalahkan orang lain jika gagal. Kemduaian mau berlatih membuat keputusan efektif dan perencanaan strategis, cepat menangkap peluang, berinisiatif dan tidak menunggu-nunggu orang lain. No lucky for the jobless.
5. Jaga keseimbangan hidup
Konsep diri rendah karena kita tidak bisa menyeimbngkan diri dalam mengelola waktu, energi dan emosi kita. Buatlah prioritas antara aktifitas belajar/kuliah/kerja dengan aktifitas dirumah/keluarga; prioritas kehidupan pribadi dan kehidupan social; antara aktifitas fisik dengan aktifitas ruhiyah kita. Buatlah visi, misi dan target hidup anda baik jangka panjang maupun jangka pendek. Buatlah evaluasi (muhasabah) harian atau mingguan secara teratur.
6. Ubah cara berkomunikasi.
Ucapan ibarat pedang yang kalau tidak hati-hati akan menebasnya, sehingga ubahlah cara komunikasi diri (self talk) dengan mengubah ungkapan negative menjadi ungkapan positif :
a) Selalu menggunakan kata ‘saya’ jangan aku atau anda agar tidak terkesan tinggi hati atau menggurui.
b) Gunakan kalimat yang menjelaskan situasi sekarang bukan masa lalu atau angan-angan.
c) Katakan apa yang anda inginkan, bukan apa yang anda tidak inginkan.
d) Hindari perkataan ‘jangan’ atau julukan negative kepada diri sendiri dan orang lain, sebab akan melemahkan semangat dan menjatuhkan citra diri.
e) Simaklah dulu ucapnnya sebelum menyimpulkan atau memvonisnya.
f) Berikan umpan balik positif kepada orang lain dengan menggunakan kata :”saya menghargai, saya memahami, saya percaya anda orang baik, dsb”
g) Biarkan bahasa tubuh anda positif, walau anda sedang sedih, marah dan suntuk. Just keep smiling.
BAGAIMANAKAH MENATA KONSEP DIRI ?
A. Penataan spiritual religuitas (salimul aqidah, sahihul ibadah & matinul khuluq).
a) Pemahaman Aplikatif aqidah/ keyakinannya (eksistensi Allah, nilai kebenaran, nilai kritis, nilai kerja, nilai pergaulannya dan nilai hubungan) yang teraplikasi dalam cara ibadah, cara bekerja, cara berorganisasi dan cara berpola fikir yang melahirkan konsistensi (istiqomah).
b) Konsistensi pribadi ini akan melahirkan konsep diri positif, keberanian, rasa percaya diri, ketenangan jiwanya terhadap berbagai permasalahan hidup.
c) Strateginya adalah kenali diri sendiri, kemudian binalah diri (tarbiyah zakiyah) atau menej diri sendiri dengan aktifitas harian kita yang menularkan virus baik bagi teman dan sekitarnya
B. Penataan kematangan pribadi (mujahidu linnafsi).
Penataan spiritual akan berpengaruh pada tingkat kematangannya sebagai manusia, tapi perlu adanya keuletan manusia untuk melatih dan mengasah, antara lain
a) Penataan kekuatan pola berfikir (mutsaqol fikri)
b) Sinergitas diri, pekerjaan, dakwah, organisasi dan pergaulan (tarbiyatul jakiyun)
C. Konsep diri dengan orang lain
a) Memperbaiki Komunikasi dan relationshif
b) Membangun hubungan Keluarga
c) Membangun komitmen dengan tim.
d) Regenerasi
e) Sinergitas
Demikianlah membangun konsep diri bukanlah hal yang mudah membutuhkan adanya proses konsisten dalam berbagai hal yaitu adanya Pembina, pembinaan rutin dan adanya control dan adanya mediator pembinaan. Tapi ada yang lebih praktis kosnep diri bisa dibentuk sendiri melalau pembinaan dan memenej diri sendiri dengan teratur.
SUMBER :
a) BS Wibowo, SHOOT, TRUSTCO, PT syamil cipta media, Bandung, 2002.
b) Dale Carnegie, bagaimana mencari kawan dan mempengaruhi orang lain, Jakarta, 1993.
c) Dvid J swartz, berfikir dan berjiwa besar, Jakarta, 1999.
0 komentar:
Posting Komentar