Selasa, 24 Februari 2015

Sejarah ASEAN

By Risman | At 20.45 | Label : | 0 Comments
sejarah asean negara anggota asean logo 

 Latar Belakang Berdiri ASEAN
Berdirinya ASEAN dilatarbelakangi adanya persamaan diantara negara-negara Asia Tenggara.Berikut ini persamaan-persamaan berikut :
  1. Persamaan letak Geografis di kawasan Asia Tenggara.
  2. Persamaan budaya yakni budaya Melayu Austronesia
  3. Persamaan nasib dalam sejarah yaitu sama-sama sebagai negara bekas dijajah oleh bangsa asing.
  4. Persamaan kepentingan untuk menjalin hubungan dan kerja sama di bidang ekonomi,sosial dan budaya.
ASEAN adalah singkatan dari Association of Southeast Asia Nations atau dalam bahasa indonesia disebut dengan Perhimpunan bangsa bangsa asia tenggara, merupakan organisasi geopolitik dan ekonomi yang anggotanya dari negara negara di wilayah asia tenggara. ASEAN berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967 di kota Bangkok, Thailand. ASEAN berdiri melalui Deklarasi Bangkok di prakarsai oleh lima negara Asia tenggara antara lain Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Setiap wakil negara pemkrakarsa ASEAN ikut menandatangin deklarasi bangkok, Indonesia diwakili oleh Adam Malik, Filipina oleh Narciso R. Ramos, Malaysia oleh Tun Abdul Razak, Singapura oleh S. Rajaratman, dan Thailan oleh Thanat Khoman.

Tujuan pokok Asean adalah :
1. Menjalin saling pengertian dan hubungan persaudaraan antara negara-negara di Asia Tenggara.
2. Memajukan kerjasama ekonomi dengan jalan membentuk pasaran bersama dan membuat proyek bersama. Misalnya Pabrik diesel Marine di Singapura, Pabrik Abusoda di Thailand dan sebagainya.
3. Memajukan kerjasama dalam bidang kebudayaan dengan jalan tukar menukar kebudayaan.
4. Meningkatkan kerjasama dalam bidang Pariwisata
5. Menanggulangi masalah peredaran narkotika secara bersama-sama
6. Melaksanakan perjanjian ekstradisi antar anggota Asean.
 
Negara Anggota ASEAN
Anggota ASEAN yang dulunya hanya lima negara di Asia tenggara, sekarang telah menjadi sepuluh negara, yaitu sebagai berikut
  • Filipina negara pendiri
  • Indonesia negara pendiri
  • Malaysia negara pendiri
  • Singapura negara pendiri
  • Thailand negara pendiri
  • Brunei Darussalam bergabung pada 7 Januari 1984
  • Vietnam bergabung pada 28 Juli 1995
  • Laos bergabung pada 23 Juli 1997
  • Myanmar bergabung pada 23 Juli 1997
  • Kamboja bergabung pada 16 Desember 1998



Elemen Volta, Elemen Kering, dan Akumulator

By Risman | At 17.34 | Label : | 0 Comments

Elemen Volta, Elemen Kering, dan Akumulator

A. Elemen Volta
    Elemen Volta yaitu sejenis baterai kuno yang diciptakan oleh ilmuwan Italia Allesandro Volta.     Elemen Volta terdiri dari tumpukan batang seng, kain yang direndam dalam larutan asam, dan batang tembaga secara bergantian. Elemen Volta mempunyai kelemahan, yaitu hanya dapat bekerja dalam waktu yang pendek sehingga tidak cocok untuk kehidupan sehari-hari.
I. KOMPONEN PENYUSUN
1. Plat tembaga (Cu) sebagai anoda atau kutub positif
2. Plat seng (Zn) sebagai katoda atau kutub negatif
3. H2S04 encer sebagai larutan elektrolit ( larutan yang dapat menghantarkan listrik )

II. CARA KERJA
Plat tembaga mempunyai potensial lebih tinggi mengakibatkan setelah dihubungkan terjadi aliran electron dari plat seng ke plat tembaga,saat didalam asam sulfat elektron dapat mengalir. Jika dipasang lampu diantara kedua plat dengan menggunakan kawat, maka lampu akan menyala.
B. Elemen Kering / Baterai
    Elemen Kering adalah suatu alat yang menghasilkan energi listrik dengan proses kimia. Baterai juga merupakan elemen kering primer, karena tidak dapat diisi ulang (disetrum). Dibuat pertama kali pada tahun 1866,oleh kimiawan Perancis George Leclanche.
KOMPONEN PENYUSUN
1. Batang arang atau karbon sebagai kutub positif
2. Mangan dioksida dan serbuk karbon
3. Lapisan seng sebagai kutub negatif
4. Amonia klorida
5. Lapisan kuningan
6. Karton

II. CARA KERJA
Batang arang ini mempunyai potensial yang lebih tinggi dari pada seng. Kutub positif elemen kering ini adalah batang arang ( C ), sedangkan kutub negatifnya adalah seng (Zn). Potensial kutub positif ini lebih tinggi daripada potensial kutub negatif.

GGL yang diperoleh standar tiap baterai atau sel adalah 1,5 volt. Bila dua baterai kita serikan berarti memperoleh ggl 3 volt. Seperti elemen Volta elemen kering termasuk elemen kimiawi yaitu mengubah energi kimia menjadi energi listrik, Elemen Leclanche kering ini trermasuk elemen primer sehingga apabila potensialnya habis, sudah tidak dapat digunakan lagi. Untuk mengatasi kelemahan itu diciptakan baterai yang dapat disetrum lagi seperti baterai alkali atau baterai nikel-besi yang dikembangkan oleh Thomas Alva Edison tahun 1900, energizer dan lain-lain yang termasuk elemen sekunder. 
C. Akumulator
     Akumulator adalah sebuah sel atau elemen sekunder dan merupakan sumber arus listrik searah yang dapat mengubah energy kimia menjadi energy listrik. Aki termasuk elemen elektrokimia yang dapat mempengaruhi zat pereaksinya, sehingga disebut elemen sekunder. Kutub positif aki menggunakan lempeng oksida dan kutub negatifnya menggunakan lempeng timbale sedangkan larutan elektrolitnya adalah larutan asam sulfat.

Pengumpulan jumlah muatan listrik dinyatakan dalam ampere jam disebut tenaga aki. Pada kenyataannya, pemakaian aki tidak dapat mengeluarkan seluruh energy yang tersimpan aki itu. Oleh karenanya, aki mempunyai rendemen atau efisiensi. 
 
I. KOMPONEN PENYUSUN
1. Pemisah
2. Terminal
3. Pelat positif
4. Pelat negatif
5. Batang penghubung

II. CARA KERJA
Akki (accumulator), akki terdiri dari sebuah bak kecil yang terbuat dari karet keras atau kaca yang berisi larutan asam sulfat encer.
Di dalamnya terdapat dua kerangka P (positif) dan N (negatif) terbuat dari timbal (Pb) yang berlubang-lubang berbentuk segiempat. Lubang-lubang kerangka P diisi dengan timbal peroksida (PbO2) yang berupa lapisan berpori. Kerangka P ini berwarna coklat dan merupakan kutub positif akki. Kerangka N berisi lapisan timbal berpori (Pb), warnanya abu-abu dan merupakan kutub negatif akki. Ggl yang dihasilkan kedua kutub ini besarnya sekitar 2 volt.
Bila akki mengalirkan arus listrik, maka lapisan timbal dan timbal peroksida keduanya berubah sedikit demi sedikit menjadi timbal sulfat (PbSO4), sehingga kemampuan akki untuk mengalirkan arus listrik menjadi berkurang. Untuk memulihkan kembali kemampuan akki ini, maka akki harus “diisi” kembali dengan cara menyetrumnya, yaitu dengan jalan mengalirkan arus searah dari sumber arus, dengan arah yang bertentangan dengan arah arus yang dialirkan oleh aki tersebut. Karena aliran listrik ini, timbal sulfat berubah menjadi timbal dan timbal peroksida kembali.
◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. Risman Munajat Note's - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz